Sunday, May 8, 2016

Teknik Ekplorasi Langsung dan Macam Alat Ukur Yang Digunakan


Buat kalian yang sedang mencari mineralisasi pada suatu daerah tertentu tentunya dibutuhkan suatu teknik geologi yah!
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya yakni mengenai teknik geologi menentukan titik mineralisasi, pastinya kalian membutuhkan peralatan modern yang kuat dan tahan lama dalam menentukan posisi titik penempatan sampling uji batuan.

Biasanya sample uji yang diambil untuk contoh analisis berupa:

  1. Sampel endapan / sedimentasi hilir sungai
  2. Sampel endapan / pasir sedimentasi cabang sungai
  3. Sampel lumpur / tanah lapisan atas
  4. Sampel batuan timbul / lereng
Teknik pengambilan sampel yang baik dan mewakili sangat mempengaruhi kualitas suatu data analisis lho, Berikut teknik yang biasa digunakan para ahli geologi dalam menentukan titik sampling tersebut.

1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ENDAPAN / SEDIMENTASI HILIR SUNGAI

Teknik ini biasa digunan untuk tahap awal ekplorasi mineral, yangmana biasanya diambil sample uji pada hilir atau muara sebuah sungai besar, tujuannya adalah mengetahui meniralisasi bawaan yang mungkin terbawa dari hulu menuju hilir. Hasil analisis yang diberikan dari sampel ini sangat menentukan posisi awal sebagai pengecilan data ekplorasi tahap awal.

Mineral bawaan biasanya berupa logam base metals  yang terdiri dari mineral tembaga, besi, perak, timbal, seng dan sejumlah kecil emas. Dengan adanya mineral ikutan ini, besar kemungkinan adanya mineralisasi yang lebih besar cadangannya pada suatu daerah.


2. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ENDAPAN / SEDIMENTASI CABANG SUNGAI

Teknik kedua ini bertujuan antara lain mengecilkan area ekplorasi dan pemetaan yang akan dilakukan setelah tahap pertama dilakukan. Yangmana dengan adanya cabang suatu sungai, diindikasikan akan mengikuti arah mineralisasi suatu cadangan mineral.
contoh cabang pada sungai
Teknik sampling ini digunakan untuk mensampling contoh batuan yang terendapkan pada masing-masing sungai ketika terjadi percabangan, danjuga contoh uji diambil pada bagian dinging sungai yangmana biasanya mineralisasi ikut tertahan pada dinding sungai secara berkesinambungan.


3. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL LUMPUR / TANAH LAPISAN ATAS

Teknik lanjutan ini biasanya dilakukan berbarengan dengan teknik sampling kedua, yang mana contoh uji diambil pada area darat sekitar sampel pada percabangan sungai. Tujuannya adalah memperbesar mineral ikutan yang masih mungkin terendapkan ketika hujan secara berkelanjutan menyelimuti area tersebut.

teknik pembuatan parit kebutuhan sampling contoh uji
Teknik sampling ini biasanya dilakukan dengan cara membuat sebuah parit pada suatu area darat yangmana diperkirakan memiliki cadangan mineralnya. kemudian sampel galian tadi dilakukan penghomogenan untuk diambil secara representatif dan acak untuk mendapatkan hasil yang lebih mewakili.

4. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL BATUAN TIMBUL / LERENG

Teknik ini merupakan tahap lanjutan setelah diperkecilnya pemetaan eksplorasi, yangmana biasanya diambil contoh secara acak pada sebuah batuan timbul atau lereng, biasanya mineralisasi yang terbentuk pada suatu cekungan memiliki kandungan mineral yang cukup besar untuk digunakan sebagai data indikasi kandungan mineral.


Dari 4 teknik penjelasan diatas, pastinya kalian membutuhkan peralatan GPS (Global Position System) yang modern dan update sehingga setiap sampel uji yang diambil dapat terekam dengan baik, dan menghasilkan data yang mendekati perkiraan kenyataannya.

Komentar yang baik atau diam!
EmoticonEmoticon