Tuesday, July 3, 2012

cara membuat sumur resapan dirumah sendiri

 Rumah itu ibarat penampunya selamanya kita dan keluarga selama kita dititipkan didunia ini..
rasanya seneng banget kalo kita udah punya rumahsendiri meskipun statusnya yang masih kredit..
rumah tempat berkumpulnya keluarga kita, tempat kita bercanda, tertawa dan mungkin meninggal..
dirumah segalanya bakalan terkenang disana, mulai dari kita kecil sampai besar dan mati..
jadi udah seharusnya kita menjaga kualitas rumah yang kita tempati ini agar selalu layak untuk dihuni dan kitapun merasa nyaman menghuni rumah itu sendiri..
salah satunya dengan selalu menyediakan tersedianya air tanah yang selalu tersedia siap pakai dipekarangan rumah sendiri..
sehingga dengan cara ini lebih membuat kita menghargai yang namanya "AIR" air itu adalah sumber kehidupan dan sumber perkembangan anak-anak kita. dengan air semuanya bermula dan dengan wavin air mengalir sampai jauuuuh...
berikut cara membuat daerah resapan air yang disarankan dari mentri lingkungan hidup demi menciptakan tersedianya air tanah bagi sumur rumah kita..
dan tujuan utama dibuatnya sumur resapan ini adalah menggunakan air agar lebih berguna yakni dengan cara tidak membuang air hujan/limbah langsung ke pembuangan melainkan menjadi air persediaan tanah. dan pastinya sumur resapan ini harus terletak berkisar +-10meter dari titik sumur kita ataupun terletak diarea lebih rendah dibandingkan titik sumur rumah kita.

Membuat Sumur Resapan di Pekarangan Rumah


Mengenai air, kota-kota besar di Indonesia telah mengalami dua hal berlawanan, misalnya ; di permukaan tanah, banjir bisa mencapai atap rumah seperti yang terjadi belakangan ini, sementara di bawah tanah, permukaan air tanah (water table) di kota-kota besar terus mengalami penurunan. Untuk mencegahnya dan sekaligus dapat menjaga cadangan air, maka dibuatnya sumur resapan air hujan. Meskipun tidak seluruh masalah dapat diatasi, namun sumur resapan ini secara teoritis akan banyak membantu meringankan kedua masalah tersebut sekaligus.


Bagaimana sebenarnya sumur resapan itu bekerja? Air hujan yang jatuh ke halaman kita setidaknya 85 persen harus bias diserap oleh halaman tersebut agar tidak meluapkan banjir. Halaman rumah kita secara alamiah bias menyerap curahan air hujanyang jatuh, termasuk dari atap rumah, yang mengalir melalui talang. Di sini sumur resapan akan mengurangi sumbangan bencana banjir dengan mengurangi sumbangan run off air hujan.

Dibawah tanah, resapan ini akan masuk merembes lapisan tanah yang disebut sebagai lapisan tidak jenuh, dimana tanah (dari berbagai jenis) masih bias menyerap air, kemudian masuk menembus permukaan tanah (water table) di mana dibawahnya terdapat air tanah (ground water) yang terperangkap di lapisan tanah yang jenuh. Air tanah inilah yang sebenarnya kita konsumsi.


Masuknya air hujan melalui peresapan inilah yang menjaga cadangan air tanah agar tetap bisa dicapai dengan mudah. Ii karena permukaan air tanah memang bisa berubah-ubah, tergantung dari suplai dan eksploitasinya. Dengan teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan yang jatuh di areal rumah kita tidak terbuang percuma ke selokan lalu mengalir ke sungai.


Bagaimana sebaiknya Sumur Resapan di Pekarangan Rumah Kita Dibuat? Satandar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan yaitu :

  1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.
  2. Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari fondasi bangunan.
  3. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
  4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :

  • Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
  • Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.
  • Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam.



Spesifikasi Sumur Resapan


Sumur resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman dengan memperhatikan persyaratan teknis tersebut dan spesifikasi sebagai berikut :


1. Penutup Sumur

Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :

  • Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil.
  • Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama, berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
  • Ferocement (setebal 10 cm).

2. Dinding sumur bagian atas dan bawah


Untuk dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester dan di aci semen.


3. Pengisi Sumur
 

Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.


4. Saluran air hujan


Dapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.

Satu hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupakan perawatannya. Cukup dengan memeriksa sumur resapan setiap menjelang musim hujan atau, paling tidak, tiga tahun sekali.


Nah, sederhana bukan? Dengan membuat sumur resapan di pekarangan masing-masing, kita bias mencegah banjir sekaligus ,enjaga cadangan air.

Sumber disarikan dari tulisan Saptono Istiawan IAI, Harian Kompas 16 Pebruari 2007
 
dan ada juga nih cara pembuatan sumur resapan yang lebih spesifik menurut www.sumurresapan.blogspot.com 

Rumah Bertalang Air



Tahap Pembuatan Sumur
1. Pilih lokasi yang berjarak 1 m atau lebih dari pondasi rumah dan dekat dengan lokasi talang pembuangan air hujan

2. Buat sumur dengan diameter 80-100 cm sedalam 1,5 m tetapi tidak melebihi muka air tanah

3. Untuk memperkuat dinding tanah, masukkan buis beton 3 buah dengan panjang masing-masing 50 cm. Jika tidak ada buis beton, dapat digunakan pasangan bata kosongatau pasangan batu kosong

4. Air hujan dari talang langsung dimasukkan ke dalam sumur resapan melalui pipa pralon (pipa pemasukan)

5. Pada sumur resapan diberi pipa pembuang ke selokan / drainase jalan. Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari muka air tanah tertinggi pada selokan drainase jalan tersebut

6. Lubang sumur diisi krakal / koral setebal 15 cm

7. Bagian atas sumur resapan ditutup dengan plat beton (dapat dibeli langsung di toko-toko material penjual besi beton atau dapat dibuat dengan cara mengecor sendiri)

8. Siatas plat beton penutup ini dapat diurug tanah untuk taman atau dipasang pot-pot tanaman.



Rumah Tidak Bertalang Air



Untuk rumah tidak bertalang air, gunakan tambahan parit dengan lubang biopori dan bak kontrol sebelum air masuk ke sumur resapan.

Tahap Pembuatan


Parit Resapan

1. Buat parit sepanjang curahan air hujan dari atap dengan lebar 20 - 30 cm dan kedalaman 10 - 15 cm dengan jumlah 10 lubang resapan biopori sepanjang parit (lihat cara pembuatan lubang resapan biopori). Apabila parit prndek sehingga jumlah lubang tidak terpenuhi maka dapat dihubungkan dengan sumur resapan yang mempunyai bak kontrol sebagai penyaring sedimen/kotoran.

2. Lubang resapan berpori tersebut ditutup dengan saringan sebelum ditimbun kerakal/koral



Areal Terbuka atau Taman



Pembuatan Resapan di Areal Terbuka

1. Dihalaman atau taman rumah dibuatkan pembatas tembok yang tingginya 5 - 10 cm sehingga air hujan akan terkumpul

2. Buatkan lubang-lubang resapan yang tersebar di taman, sebaiknya dibuat dekat tanaman sehingga tanaman tidak perlu disiram dan tidak kelebihan air pada musim hujan

3. Jumlah dan cara pembuatan sumur resapan seperti pada panduaan pembuatan Lubang Resapan Berpori dan Pembuatan Sumur Resapan

4. Alternatif lain untuk areal terbuka yaitu dengan memasang grassblock atau conblock yang berpori


sumber : www.menlh.go.id
             www.sumurresapan.blogspot.com
             www.kumpl-bacaan.blogspot.com
 

1 comments so far

Komentar yang baik atau diam!
EmoticonEmoticon